Skip to main content

Pelonggaran pembelian SUN private placement, indikasikan pemerintah butuh dana besar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Keuangan (Kemkeu) menurunkan batas minimal penawaran pembelian Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana domestik yang dilakukan dengan cara private placement. Strategi ini, dinilai ekonom, mengindikasikan kebutuhan pemerintah untuk mendapatkan sumber pembiayaan.

Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana, menjelaskan, pemerintah sejatinya bisa memperoleh sumber pembiayaan melalui berbagai instrumen. "Utamanya dari penerimaan pajak, atau melalui penerbitan SUN biasa maupun dengan cara private placement," ujarnya, Selasa (7/5).

Namun, seperti yang diketahui, kinerja penerimaan pajak dalam negeri melempem di sepanjang kuartal I-2019 yaitu hanya tumbuh 1,8% year on year (yoy) atau sebesar Rp 249 triliun per akhir Maret. Hingga akhir tahun, pemerintah mematok target penerimaan pajak sebesar Rp 1.577,6 triliun.

Oleh karena itu Fikri menilai, selain untuk memperluas basis investor dan nilai penerbitan, kebijakan pemerintah menurunkan batas minimal penawaran pembelian SUN private placement menunjukkan kebutuhan pemerintah terhadap sumber pembiayaan.

"Jika pemerintah memilih skema private placement, saya melihat itu mengindikasikan kebutuhan pemerintah terhadap dana yang lebih besar dalam waktu lebih cepat," ujar Fikri.

Setali tiga uang, Ekonom Samuel Sekuritas Ahmad Mikail mengatakan pembiayaan yang dibutuhkan pemerintah sepanjang tahun ini cukup besar. Berdasarkan data Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kemkeu, nilai SBN yang jatuh tempo sepanjang tahun ini saja mencapai Rp 382,74 triliun. Namun, prospek penerimaan pajak tak begitu cerah jika berkaca dari realisasi periode Januari hingga Maret lalu.

Sementara, DJPPR mencatat sejak awal tahun hingga 25 April, baru ada empat seri SBN yang diterbitkan lewat mekanisme private placement dengan nilai kumulatif sebesar Rp 5,64 triliun. Sepanjang tahun lalu, pemerintah menerbitkan SUN private placement dengan total nilai sekitar Rp 41,05 triliun.

"Artinya, masih terbuka ruang untuk pemerintah menerbitkan SUN melalui private placement, terutama untuk jenis sukuk di mana potensi investornya cukup besar," kata dia, Selasa (7/5).

Namun, Mikail menilai, penerbitan SUN melalui skema private placement pada tahun ini semestinya tidak sebesar tahun lalu di mana volatilitas pada pasar obligasi dalam negeri begitu tinggi.

"Kalau tahun lalu kondisinya kan rupiah melemah tajam, yield juga naik sangat tinggi sehingga pemerintah cenderung menggunakan private placement untuk meraih dana. Tahun ini, kondisi yield cenderung menurun dan stabil," tutur Mikail.

Sementara, Fikri menilai, kebijakan pemerintah dalam menentukan skema penerbitan SUN ke depan sangat bergantung pada kondisi keuangan pemerintah serta kebutuhannya.


Tulisan diatas juga dapat dilihat pada tautan berikut:

Comments

Popular posts from this blog

Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997)_Review

Thomas M. Humphrey Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997) Terdapatnya hubungan antara market price dengan money’s value in terms of goods Quantity Theory of Money Demand Fisher mecoba menjelaskan hubungan antara total quantity of money (M) dan jumlah total spending terhadap final goods and services yang diproduksi dalam perekonomian (yang dipengaruhi oleh tingat harga, P; dan aggregate output,Y). Sementara velocity of money (V) merupakan total spending (P×Y) dibagi quantity of money (M), atau; Saat money market berada di equilibrium (M = Md), menggunakan k sebagairepresentasi dari 1/V (constant); Fisher juga menjelaskan bahwa demand for money dipengaruhi oleh; 1) Oleh evel transaksi disebabkan oleh level of nominal income (PY) 2) Oleh institusi dalam perekonomian yang disebabkan oleh bagaimana masyarakat melakukan transaksi (yang akan mempengaruhi V, dan seterusnya, k) Fisher; public’s real demand for money terutama mengacu pada domestic price level Wicksell; non-monetary de...

test-test existing of philips curve in Indonesia

Philips Curve (berdasarkan Solikin, 2004) I.    p = m + g p e + d Ygap + ε     Keterangan;       p ;            inflasi actual p e ;          ekspektasi inflasi (menggunakan Hodrick-Prescot filter) Y gap ;    GDPriil gap (GDPriil – GDPriilexpected) 1.                 Full Sampel - Data Tahunan (1961-2010) Dependent Variable: CPIINF Method: Least Squares Date: 03/18/11   Time: 17:55 Sample: 1961 2010 Included observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   ...

Investor Takut, Penawaran di Lelang SUN Menciut

Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran investor terhadap penanganan penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat jumlah penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara (SUN) kian menciut. Dalam lelang yang digelar hari ini, Selasa (14/4/2020), total penawaran yang masuk mencapai Rp27,65 triliun. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang tahun berjalan. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tersebut mencapai Rp16,88 triliun. Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan angka penawaran yang rendah dalam lelang SUN hari ini disebabkan kekhawatiran investor terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia. Terlebih, berbagai upaya yang dilakukan belum membuat kurva penyebaran melandai. “Hal ini dikhawatirkan akan memperpanjang risiko perekonomian dan recovery Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020). Fikri menilai minimnya penawaran yang masuk dalam lelang SUN bukan disebabkan oleh risk appetite. Menurutnya, SUN semestikan r...