Skip to main content

Kinerja Racikan Pefindo25 Paling Ciamik di Bursa Saham

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di antara berbagai indeks acuan saham yang tertekan saat ini, Pefindo25 menjadi satu-satunya indeks berkinerja positif jika dihitung sejak akhir tahun lalu. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks yang memasukkan saham berkapitalisasi pasar kecil menengah sebagai konstituennya ini naik 3,43% sejak awal 2019.

Keadaan tersebut jauh berbeda dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang turun hingga 5,93%. Indeks saham kapitalisasi kecil menengah likuid keluaran BEI, SMC Liquid, juga minus 4% (lihat tabel).

Head of Economist Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan, bukan tanpa alasan indeks Pefindo25 bisa bertahan. Menurut dia, hal tersebut tidak lepas dari perubahan atau rebalancing konstituen saham di awal Februari 2019.

Perubahan itu diikuti penentuan batas maksimal aset perusahaan yang masuk indeks Pefindo25, dari sebelumnya Rp 5 triliun menjadi senilai Rp 10 triliun. Lalu ada penambahan aspek return on asset (ROA) dan return on investment (ROI) sebagai indikator pemilihan konstituen.

Kedua indikator tersebut cukup mumpuni sebagai tolok ukur untuk melihat kondisi bisnis suatu perusahaan, dibandingkan dengan ROE. "Dua hal di atas guna melengkapi dua aspek lain yang sebelumnya sudah ada, yakni aspek legal dan likuditas," jelas Fikri kepada KONTAN, Minggu (19/5).

Belum lagi, Pefindo melihat risk behavior investor terhadap volatilitas pasar, yang disertai perubahan portofolio dan selera pilihan investasi. Dari sebelumnya di saham-saham big caps ke saham-saham small & middle caps yang ada di Pefindo25. "Perilaku ini kami lihat juga terjadi di tahun lalu," kata dia.

Maka itu, Fikri optimistis, 25 saham yang masuk dalam Pefindo25 merupakan yang terbaik dengan kinerja historis terbaik. "Namun, kembali lagi ke pasar dan investor seperti apa memandangnya. Tapi, kami bertujuan untuk memberikan acuan pada investor bahwa indeks dan konstituen yang ada di Pefindo25 merupakan emiten yang memiliki kinerja historis terbaik, sesuai kriteria-kriteria kami," tambah Fikri.

Tapi sejatinya, dengan trejadinya volatilitas yang cukup besar terhadap IHSG saat ini, pihaknya belum melakukan rebalancing lagi. Menurut dia, performa Pefindo25 saat ini lebih dikarenakan risk behavior investor. "Kami baru akan melakukan evaluasi di bulan Juli, jadi kami belum bisa memberikan info sekarang," ujar Fikri.

Indeks ini pun diakui analis cukup defensif terhadap sentimen domestik dan eksternal. Analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama menyatakan, 25 saham yang masuk dalam indeks Pefindo25 ini layak untuk diperdagangkan oleh para investor dalam jangka pendek.

Dengan pilihan saham defensif, ada peluang indeks tetap stabil ke depan. "Tapi kalau investasi jangka panjang, saya usul untuk tetap melihat fundamental saham tersebut," kata Nafan. Secara prospek, dia mengakui pergerakan indeks ini kuat.


Tulisan diatas juga dapat dilihat pada tautan berikut:
https://insight.kontan.co.id/news/kinerja-racikan-pefindo25-paling-ciamik-di-bursa-saham

Comments

Popular posts from this blog

Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997)_Review

Thomas M. Humphrey Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997) Terdapatnya hubungan antara market price dengan money’s value in terms of goods Quantity Theory of Money Demand Fisher mecoba menjelaskan hubungan antara total quantity of money (M) dan jumlah total spending terhadap final goods and services yang diproduksi dalam perekonomian (yang dipengaruhi oleh tingat harga, P; dan aggregate output,Y). Sementara velocity of money (V) merupakan total spending (P×Y) dibagi quantity of money (M), atau; Saat money market berada di equilibrium (M = Md), menggunakan k sebagairepresentasi dari 1/V (constant); Fisher juga menjelaskan bahwa demand for money dipengaruhi oleh; 1) Oleh evel transaksi disebabkan oleh level of nominal income (PY) 2) Oleh institusi dalam perekonomian yang disebabkan oleh bagaimana masyarakat melakukan transaksi (yang akan mempengaruhi V, dan seterusnya, k) Fisher; public’s real demand for money terutama mengacu pada domestic price level Wicksell; non-monetary de...

test-test existing of philips curve in Indonesia

Philips Curve (berdasarkan Solikin, 2004) I.    p = m + g p e + d Ygap + ε     Keterangan;       p ;            inflasi actual p e ;          ekspektasi inflasi (menggunakan Hodrick-Prescot filter) Y gap ;    GDPriil gap (GDPriil – GDPriilexpected) 1.                 Full Sampel - Data Tahunan (1961-2010) Dependent Variable: CPIINF Method: Least Squares Date: 03/18/11   Time: 17:55 Sample: 1961 2010 Included observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   ...

Investor Takut, Penawaran di Lelang SUN Menciut

Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran investor terhadap penanganan penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat jumlah penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara (SUN) kian menciut. Dalam lelang yang digelar hari ini, Selasa (14/4/2020), total penawaran yang masuk mencapai Rp27,65 triliun. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang tahun berjalan. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tersebut mencapai Rp16,88 triliun. Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan angka penawaran yang rendah dalam lelang SUN hari ini disebabkan kekhawatiran investor terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia. Terlebih, berbagai upaya yang dilakukan belum membuat kurva penyebaran melandai. “Hal ini dikhawatirkan akan memperpanjang risiko perekonomian dan recovery Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020). Fikri menilai minimnya penawaran yang masuk dalam lelang SUN bukan disebabkan oleh risk appetite. Menurutnya, SUN semestikan r...