1 Potential of Science-Based Agriculture Dalam 50 tahun terakhir, populasi dunia meningkat sekitar 2,5 kali lipat, sementara tanah pertanian hanya meningkat kurang dari 30 persen. Walaupun tanah pertanian perkapita yang tersedia menurun hampir setengahnya, namun output biji-bijian (grain) meningkat sebesar 30%. Dan sesuai proyeksi FAO (2003), dimana peningkatan produksi biji-bijian (grain) akan melambat hingga 2030, serta merujuk pada pelambatan tingkat pertumbuhan populasi, output percapita biji-bijian (grain) akan meningkat secara moderat pada level 0,3% per tahun. Merujuk pula pada International Food Policy Research Institute (IFPR) yang memprediksi harga riil biji-bijjian pada pasar internasional akan menurun sebesar 10 persen dari tahun 1997 hingga 2020 (Rosegrant et al.,1995; Pinstrup-Andersen et al., 2001). Pertanyaannya, kenapa peningkatan produksi makanan dapat terjadi sementara lahan menjadi lebih terbatas. Jawaban paling utama adalah peningkatan “science-based agriculture”. ...