Skip to main content

Pemerintah akan kembali lelang SUN, analis menilai ada prospek baik

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (22/10) depan. Lelang ini merupakan salah satu cara pemerintah untuk memenuhi target pembiayaan APBN 2019.

Berdasarkan keterangan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, ada tujuh seri SUN yang akan dilelang. Seri-seri tersebut, antara lain SPN03200123, SPN12200703, FR0081, FR0082, FR0080, FR0079, dan FR0076. Dari tujuh seri tersebut, pemerintah memiliki target indikatif sebesar Rp 15 triliun dan target maksimal sebesar Rp 30 triliun.

Ekonom Pefindo Fikri C Permana menilai lelang SUN kali ini memiliki prospek yang cukup baik. Ia bilang ada potensi oversubscribe pada penawaran lelang kali ini.

“Berkaca pada hasil lelang SBN dalam beberapa waktu terakhir, kemungkinan penawaran bisa oversubscribe lebih dari dua kali,” ujar Fikri.

Fikri berpendapat hal ini didorong beberapa faktor. Pertama, ia melihat ada tren penurunan yield seiring suku bunga BI yang juga mengalami tren penurunan.

Tren tersebut, ada kemungkinan dimanfaatkan oleh investor untuk ambil posisi. Ditambah lagi, penawaran lelang kali ini berdekatan dengan Rapat Dewan Gubernur BI yang juga dilaksanakan pekan depan.

“Karena kemungkinan BI masih memiliki ruang penurunan suku bunga hingga sisa tahun ini, investor relatif memilih ambil posisi dalam lelang saat ini hingga beberapa lelang SUN ke depan,” jelas Fikri.

Selain itu, faktor pendorong penawaran lainya menurut Fikri ialah target indikatif penawaran SBN yang dinilai sudah semakin terbatas. Ia bilang per 9 Oktober lalu sudah berada di angka 90%.

Fikri juga bilang nilai tukar rupiah yang cenderung stabil juga turut mendorong penawaran lelang Selasa depan.

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto juga berpendapat permintaan pada lelang ini cukup bagus. Hal ini mengingat lelang ini sudah mendekati lelang terakhir pada tahun ini.

“Biasanya menjelang akhir tahun, investor akan memenuhi kebutuhan portofolionya,” ujar Ramdhan.

Selain itu, Ramdhan menilai permintaan akan meningkat karena ada faktor lain. Ia bilang ada penguatan walaupun sedikit untuk pasar sekunder. Hal ini ditunjukkan dengan yield yang menguat namun tak terlalu dalam.

“Dari situ kita lihat, demand-nya ada,” ujar Ramdhan.

Fikri optimistis jumlah penawaran lelang SUN bisa di antara Rp 45 triliun-Rp 55 triliun. Ia menilai seri SPN masih banyak diburu.

Hal ini dikarenakan yield yang kemungkinan sedikit lebih rendah dari lelang SUN dan SBSN terakhir. “Semoga tidak ada apa-apa dalam beberapa hari menjelang lelang,” ujar Fikri.

Ramdhan juga optimistis dengan jumlah penawaran pada lelang Selasa pekan depan. Ia menilai jumlah penawaran bisa lebih dari Rp 40 triliun. Selain itu, ia juga memperkirakan rentang yield untuk jangka waktu 10 tahun berada di 7,2%-7,3%.

Walaupun dinilai memiliki prospek yang cukup baik, Fikri menyebutkan ada beberapa hal yang perlu diwaspadai. Ia melihat risiko global masih sangat tinggi. Oleh karena itu, ada kemungkinan investor asing membatasi diri untuk membeli surat utang.

“Yield yang diminta kemungkinan akan lebih tinggi dibandingkan investor domestik,” ucap Fikri.

Selain itu, Fikri juga menilai sikap investor juga masih akan wait and see terhadap kabinet baru presiden Joko Widodo. Hal ini bisa menghambat ketika orang-orang yang masuk dalam kabinet tidak sesuai harapan dari pelaku pasar.


Tulisan diatas dapat dibaca juga pada:
https://investasi.kontan.co.id/news/pemerintah-akan-kembali-lelang-sun-analis-menilai-ada-prospek-baik


Comments

Popular posts from this blog

Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997)_Review

Thomas M. Humphrey Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997) Terdapatnya hubungan antara market price dengan money’s value in terms of goods Quantity Theory of Money Demand Fisher mecoba menjelaskan hubungan antara total quantity of money (M) dan jumlah total spending terhadap final goods and services yang diproduksi dalam perekonomian (yang dipengaruhi oleh tingat harga, P; dan aggregate output,Y). Sementara velocity of money (V) merupakan total spending (P×Y) dibagi quantity of money (M), atau; Saat money market berada di equilibrium (M = Md), menggunakan k sebagairepresentasi dari 1/V (constant); Fisher juga menjelaskan bahwa demand for money dipengaruhi oleh; 1) Oleh evel transaksi disebabkan oleh level of nominal income (PY) 2) Oleh institusi dalam perekonomian yang disebabkan oleh bagaimana masyarakat melakukan transaksi (yang akan mempengaruhi V, dan seterusnya, k) Fisher; public’s real demand for money terutama mengacu pada domestic price level Wicksell; non-monetary de...

test-test existing of philips curve in Indonesia

Philips Curve (berdasarkan Solikin, 2004) I.    p = m + g p e + d Ygap + ε     Keterangan;       p ;            inflasi actual p e ;          ekspektasi inflasi (menggunakan Hodrick-Prescot filter) Y gap ;    GDPriil gap (GDPriil – GDPriilexpected) 1.                 Full Sampel - Data Tahunan (1961-2010) Dependent Variable: CPIINF Method: Least Squares Date: 03/18/11   Time: 17:55 Sample: 1961 2010 Included observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   ...

Investor Takut, Penawaran di Lelang SUN Menciut

Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran investor terhadap penanganan penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat jumlah penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara (SUN) kian menciut. Dalam lelang yang digelar hari ini, Selasa (14/4/2020), total penawaran yang masuk mencapai Rp27,65 triliun. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang tahun berjalan. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tersebut mencapai Rp16,88 triliun. Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan angka penawaran yang rendah dalam lelang SUN hari ini disebabkan kekhawatiran investor terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia. Terlebih, berbagai upaya yang dilakukan belum membuat kurva penyebaran melandai. “Hal ini dikhawatirkan akan memperpanjang risiko perekonomian dan recovery Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020). Fikri menilai minimnya penawaran yang masuk dalam lelang SUN bukan disebabkan oleh risk appetite. Menurutnya, SUN semestikan r...