Skip to main content

Kenaikan harga minyak mengancam rupiah

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak yang semakin tinggi mempengaruhi rupiah bergerak melemah terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg di pasar spot, Senin (22/4), rupiah tercatat melemah 0,24% ke Rp 14.078 per dollar AS.

Sementara, pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) rupiah tercatat melemah 0,28% ke Rp 14.056 per dollar AS.

Fikri C. Permana, ekonom Pefindo mengatakan pelemahan rupiah hari ini terjadi karena mendapat pengaruh dari ketakutan investor pada memburuknya current account deficit atau neraca transaksi berjalan akibat harga minyak yang semakin melambung.

"Harga minyak brent naik dari US$ 71 per barel menjadi sempat ke US$ 74 per barel di tengah hari ini dan kini ditutup US$ 73 per barel," kata Fikri, Senin (22/4). Harga minyak yang naik ini membuat investor khawatir neraca dagang Indonesia bisa kembali negatif dan memperburuk CAD.

Sementara, dari dalam negeri, Fikri tidak melihat ada data domestik yang keluar dan memberi pengaruh pada pergerakan rupiah.

Untuk proyeksi pergerakan rupiah Selasa (23/4), Fikri mengatakan akan bergantung pada harga minyak. Jika harga minyak turun maka rupiah berpotensi terapresiasi.

"Secara fundamental, rupiah masih bergerak positif karena neraca dagang dua bulan lalu kompak surplus, tapi memang harga minyak ini yang mengkhawatirkan bisa memperbesar nilai impor Indonesia," kata Fikri.

Rupiah diperdagangkan Selasa (23/4), Fikri proyeksikan berada di rentang Rp 14.000 per dollar AS hingga Rp 14.100 per dollar AS.


Tulisan diatas juga dapat dibaca pada tautan berikut:
https://investasi.kontan.co.id/news/kenaikan-harga-minyak-mengancam-rupiah

Comments

Popular posts from this blog

Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997)_Review

Thomas M. Humphrey Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997) Terdapatnya hubungan antara market price dengan money’s value in terms of goods Quantity Theory of Money Demand Fisher mecoba menjelaskan hubungan antara total quantity of money (M) dan jumlah total spending terhadap final goods and services yang diproduksi dalam perekonomian (yang dipengaruhi oleh tingat harga, P; dan aggregate output,Y). Sementara velocity of money (V) merupakan total spending (P×Y) dibagi quantity of money (M), atau; Saat money market berada di equilibrium (M = Md), menggunakan k sebagairepresentasi dari 1/V (constant); Fisher juga menjelaskan bahwa demand for money dipengaruhi oleh; 1) Oleh evel transaksi disebabkan oleh level of nominal income (PY) 2) Oleh institusi dalam perekonomian yang disebabkan oleh bagaimana masyarakat melakukan transaksi (yang akan mempengaruhi V, dan seterusnya, k) Fisher; public’s real demand for money terutama mengacu pada domestic price level Wicksell; non-monetary de...

test-test existing of philips curve in Indonesia

Philips Curve (berdasarkan Solikin, 2004) I.    p = m + g p e + d Ygap + ε     Keterangan;       p ;            inflasi actual p e ;          ekspektasi inflasi (menggunakan Hodrick-Prescot filter) Y gap ;    GDPriil gap (GDPriil – GDPriilexpected) 1.                 Full Sampel - Data Tahunan (1961-2010) Dependent Variable: CPIINF Method: Least Squares Date: 03/18/11   Time: 17:55 Sample: 1961 2010 Included observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   ...

Investor Takut, Penawaran di Lelang SUN Menciut

Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran investor terhadap penanganan penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat jumlah penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara (SUN) kian menciut. Dalam lelang yang digelar hari ini, Selasa (14/4/2020), total penawaran yang masuk mencapai Rp27,65 triliun. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang tahun berjalan. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tersebut mencapai Rp16,88 triliun. Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan angka penawaran yang rendah dalam lelang SUN hari ini disebabkan kekhawatiran investor terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia. Terlebih, berbagai upaya yang dilakukan belum membuat kurva penyebaran melandai. “Hal ini dikhawatirkan akan memperpanjang risiko perekonomian dan recovery Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020). Fikri menilai minimnya penawaran yang masuk dalam lelang SUN bukan disebabkan oleh risk appetite. Menurutnya, SUN semestikan r...