Skip to main content

Tren penurunan yield juga dialami oleh SUN berdenominasi dollar AS

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meredanya risiko global tak hanya memicu penurunan yield Surat Utang Negara (SUN) berdenominasi rupiah saja. SUN berdenominasi dollar AS juga ikut merasakan tren penurunan yield di awal tahun ini.

Mengutip Bloomberg, yield INDO-29 selaku SUN valuta asing tenor 10 tahun mengalami penurunan 64 bps (ytd) menjadi 3,91% hingga Jumat (22/3). Level tersebut merupakan yang terendah sepanjang tahun ini.

Sebagai perbandingan, yield SUN seri FR0078 baru turun 37 bps (ytd) ke level 7,57% hingga akhir pekan lalu.

Walau tingkat penurunannya berbeda, Ekonom PT Pemeringkat Efek Indonesia Fikri C. Permana mengatakan, pada dasarnya sentimen yang mendorong penurunan yield SUN valas maupun SUN berdenominasi rupiah serupa dan saling berkaitan.

Dalam hal ini, pengaruh pernyataan dovish dari The Federal Reserve terkait kebijakan suku bunga acuan AS cukup besar.

The Fed sendiri telah memutuskan untuk tidak menaikkan suku bunga acuan AS pada tahun ini akibat sinyal perlambatan ekonomi global. Di samping itu, September nanti The Fed juga akan menghapus pengurangan neraca AS.

Walau kurs dollar AS masih dalam tren melemah terhadap beberapa mata uang global lainnya, sentimen kebijakan moneter The Fed tersebut setidaknya membuat pergerakan the greenback tidak se-volatile sebelumnya. Hal ini juga menguntungkan bagi yield SUN valas.

x


“US dollar future index sekarang terlihat lebih stabil dibandingkan kondisi tahun lalu,” imbuh Fikri, Jumat (22/3).

Tak hanya itu, penurunan yield SUN valas juga sangat merefleksikan tren serupa yang terjadi pada yield US Treasury. Sebagaimana diketahui, yield US Treasury tenor 10 tahun turun dari 2,68% di akhir tahun lalu menjadi 2,49%.



Tulisan tersebut juga dapat diakses pada tautan berikut:

Comments

Popular posts from this blog

Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997)_Review

Thomas M. Humphrey Fisher and Wicksell on the Quantity Theory (1997) Terdapatnya hubungan antara market price dengan money’s value in terms of goods Quantity Theory of Money Demand Fisher mecoba menjelaskan hubungan antara total quantity of money (M) dan jumlah total spending terhadap final goods and services yang diproduksi dalam perekonomian (yang dipengaruhi oleh tingat harga, P; dan aggregate output,Y). Sementara velocity of money (V) merupakan total spending (P×Y) dibagi quantity of money (M), atau; Saat money market berada di equilibrium (M = Md), menggunakan k sebagairepresentasi dari 1/V (constant); Fisher juga menjelaskan bahwa demand for money dipengaruhi oleh; 1) Oleh evel transaksi disebabkan oleh level of nominal income (PY) 2) Oleh institusi dalam perekonomian yang disebabkan oleh bagaimana masyarakat melakukan transaksi (yang akan mempengaruhi V, dan seterusnya, k) Fisher; public’s real demand for money terutama mengacu pada domestic price level Wicksell; non-monetary de...

test-test existing of philips curve in Indonesia

Philips Curve (berdasarkan Solikin, 2004) I.    p = m + g p e + d Ygap + ε     Keterangan;       p ;            inflasi actual p e ;          ekspektasi inflasi (menggunakan Hodrick-Prescot filter) Y gap ;    GDPriil gap (GDPriil – GDPriilexpected) 1.                 Full Sampel - Data Tahunan (1961-2010) Dependent Variable: CPIINF Method: Least Squares Date: 03/18/11   Time: 17:55 Sample: 1961 2010 Included observations: 50 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.   ...

Investor Takut, Penawaran di Lelang SUN Menciut

Bisnis.com, JAKARTA — Kekhawatiran investor terhadap penanganan penyebaran COVID-19 di Indonesia membuat jumlah penawaran yang masuk dalam lelang surat utang negara (SUN) kian menciut. Dalam lelang yang digelar hari ini, Selasa (14/4/2020), total penawaran yang masuk mencapai Rp27,65 triliun. Jumlah itu merupakan yang terendah sepanjang tahun berjalan. Total nominal yang dimenangkan pemerintah dalam lelang tersebut mencapai Rp16,88 triliun. Economist PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Fikri C. Permana mengatakan angka penawaran yang rendah dalam lelang SUN hari ini disebabkan kekhawatiran investor terhadap penanganan COVID-19 di Indonesia. Terlebih, berbagai upaya yang dilakukan belum membuat kurva penyebaran melandai. “Hal ini dikhawatirkan akan memperpanjang risiko perekonomian dan recovery Indonesia,” jelasnya kepada Bisnis, Selasa (14/4/2020). Fikri menilai minimnya penawaran yang masuk dalam lelang SUN bukan disebabkan oleh risk appetite. Menurutnya, SUN semestikan r...