I.
Struktur
Penduduk di Indonesia
Pengelompokkan
penduduk menurut umur dapat digunakan untuk mengetahui apakah penduduk di suatu
wilayah termasuk berstruktur umur muda atau tua. Penduduk suatu wilayah
dianggap penduduk muda apabila penduduk usia dibawah 15 tahun
mencapai sebesar 40 persen atau lebih dari jumlah seluruh penduduk. Sebaliknya
penduduk disebut penduduk tua apabila jumlah penduduk usia 65
tahun keatas diatas 10 persen dari total penduduk (BPS).
Suatu
bangsa yang mempunyai karakteristik penduduk muda akan mempunyai beban besar
dalam investasi sosial untuk pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar bagi anak-anak
dibawah 15 tahun ini. Dengan kata lain, pemerintah meningkatkan alokasi untuk membangun
sarana dan prasarana pelayanan dasar mulai dari perawatan Ibu hamil dan
kelahiran bayi, bidan dan tenaga kesehatan lainnya, sarana untuk tumbuh
kembang anak termasuk penyediaan imunisasi, penyediaan pendidikan anak usia
dini, sekolah dasar termasuk guru-guru dan sarana sekolah yang lain.
Sebaliknya
bangsa dengan ciri penduduk tua akan mengalami beban yang cukup besar dalam
pembayaran pensiun, perawatan kesehatan fisik dan kejiwaan lanjut usia
(lansia), pengaturan tempat tinggal dan lain lain. Dari gambar yang
diperlihatkan di bawah, memperlihatkan bahwa penduduk Indonesia belum dianggap
sebagai penduduk tua karena persen penduduk diatas 65 tahun masih kecil, namun
karena jumlah penduduk yang besar, maka jumlah orang tua juga cukup besar untuk
memperoleh perhatian dari pemerintah pusat maupun lokal.
Gambar 1; Piramida Penduduk Indonesia
1971 (i) ,1980 (ii), 1990 (iii), 2000 (iv)


(i)
(ii)


(iii) (iv)
Keempat
piramida di atas menunjukkan adanya perubahan struktur umur penduduk di
Indonesia. Terlihat pada gambar (i) yakni pada tahun 1971, dimana struktur
penduduk digambarkan dengan lebarnya bagian bawah piramida penduduk, yang
berarti struktur penduduk didonminasi oleh penduduk muda (umur 0-14 tahun).
Pada gambar (ii) terlihat bahwa terjadi sedikit perubahan bentuk piramida yang
mulai makin cembung di tengah dan bagian bawah piramida yang agak mengecil, ini
artinya bahwa jumlah penduduk muda semakin turun, dan jumlah penduduk dewasa
semakin meningkat. Pada gambar (iii) dan (iv) memperlihatkan bahwa, seiring
berjalannya waktu, struktur penduduk Indonesia cendrung semakin menggembung di
tengah. Ini mengindikasikan bahwa penduduk Indonesia semakin didominasi oleh
golongan muda (16-64 tahun), yang artinya lagi penduduk usia produktif di
Indonesia semakin tumbuh dengan pesat.
II.
Angkatan
Kerja, Penduduk Yang Bekerja, Dan Angka Pengangguran
Berdasarkan kriteria dari ILO yang menyatakan bahwa
penentuan seseorang bekerja atau tidak didasarkan pada the one hour criterion, artinya bahwa seseorang dikategorikan
sebagai employed (bekerja) apabila
dia bekerja setidaknya bekerja selama satu jam dalam kurun waktu seminggu yang
lalu. Berdasarkan hal tersebut, maka BPS dalam pelaksanaan Sakernas menggunakan
konsep/definisi “bekerja paling sedikit 1 jam dalam seminggu yang lalu” untuk
mengkategorikan seseorang (currently economically active population)
sebagai bekerja, tanpa melihat lapangan usaha, jabatan, maupun status
pekerjaannya.
Tabel.2 ; Penduduk Menurut Jenis
Kegiatan (2004-Agustus 2010)
TAHUN
|
Penduduk Berumur 15 Tahun Ke Atas
|
Angkatan Kerja
|
TPAK
|
Bekerja
|
Pengangguran Terbuka*)
|
Tingkat Pengangguran Terbuka
|
2004
|
153
923 648
|
103
973 387
|
67.55
|
93
722 036
|
10
251 351
|
9.86
|
2005 (Feb)
|
155
549 724
|
105
802 372
|
68.02
|
94
948 118
|
10
854 254
|
10.26
|
2005 (Nov)
|
158
491 396
|
105
857 653
|
66.79
|
93
958 387
|
11
899 266
|
11.24
|
2006 (Feb)
|
159
257 680
|
106
281 795
|
66.74
|
95
177 102
|
11
104 693
|
10.45
|
2006 (Agst)
|
160
811 498
|
106
388 935
|
66.16
|
95
456 935
|
10
932 000
|
10.28
|
2007 (Feb)
|
162
352 048
|
108
131 058
|
66.60
|
97
583 141
|
10
547 917
|
9.75
|
2007 (Agst)
|
164
118 323
|
109
941 359
|
66.99
|
99
930 217
|
10
011 142
|
9.11
|
2008 (Feb)
|
165
565 992
|
111
477 447
|
67.33
|
102
049 857
|
9
427 590
|
8.46
|
2008 (Agst)
|
166
641 050
|
111
947 265
|
67.18
|
102
552 750
|
9
394 515
|
8.39
|
2009 (Feb)
|
168
264 448
|
113
744 408
|
67.60
|
104
485 444
|
9
258 964
|
8.14
|
2009 (Agst)
|
169
328 208
|
113
833 280
|
67.23
|
104
870 663
|
8
962 617
|
7.87
|
2010 (Feb)
|
171
017 416
|
115
998 062
|
67.83
|
107
405 572
|
8
592 490
|
7.41
|
2010 (Agst)
|
172
070 339
|
116
527 546
|
67.72
|
108
207 767
|
8
319 779
|
7.14
|
Sumber; Sakernas (BPS)
Dapat dilihat dari
struktur penduduk menurut jenis kegiatan, bahwa penduduk usia kerja pada
Februari 2010 mengalami peningkatan sebesar 2,76 juta orang dibandingkan
Februari 2009, yaitu dari 168,26 juta orang menjadi 171,02 juta orang. Pada
Februari 2010, sekitar 67,83 persen dari seluruh penduduk usia kerja merupakan
tenaga kerja aktif dalam kegiatan ekonomi dan disebut dengan angkatan kerja
yang besarnya mencapai 116,00 juta orang. Jumlah ini meningkat sebanyak 2,17
juta orang (1,91 persen) dibandingkan dengan keadaan Agustus 2009, dan
meningkat sebesar 2,26 juta orang (2,00 persen) dibandingkan keadaan Februari
2009.
Sejak Februari 2009
hingga Februari 2010 TPAK mengalami peningkatan sebesar 0,23 persen, yaitu dari
67,60 persen menjadi 67,83 persen. Peningkatan TPAK ini antara lain disebabkan
oleh kondisi sosial ekonomi nasional yang relatif membaik, sehingga memberikan
pengaruh terhadap faktor-faktor produksi di Indonesia. Secara langsung naik
turunnya faktor produksi ini akan memberikan dampak terhadap tinggi rendahnya
faktor permintaan dan penawaran tenaga kerja.
Pertumbuhan tenaga
kerja yang kurang diimbangi dengan pertumbuhan lapangan kerja akan menyebabkan
tingkat kesempatan kerja cenderung menurun. Dengan demikian jumlah penduduk
yang bekerja tidak selalu menggambarkan jumlah kesempatan kerja yang ada. Hal
ini dikarenakan sering terjadinya mismatch
dalam pasar kerja. Pada Februari 2010, dari total angkatan kerja sebesar 116,00
juta orang, sekitar 92,60 persennya adalah penduduk yang bekerja. Penduduk yang
bekerja pada keadaan Februari 2010 bertambah sebanyak 2,53 juta orang (2,42
persen) dibandingkan keadaan Agustus 2009 dan bertambah sebanyak 2,92 juta
orang (2,80 persen) dibandingkan keadaan setahun yang lalu (Februari 2009).
III.
Lapangan
Pekerjaan Utama
Berdasarkan lapangan
pekerjaan pada Februari 2010, dari 107,41 juta orang yang bekerja, paling
banyak bekerja di Sektor Pertanian yaitu 42,83 juta orang (39,88 persen),
disusul Sektor Perdagangan sebesar 22,21 juta orang (20,68 persen), dan Sektor
Jasa Kemasyarakatan sebesar 15,62 juta orang (14,54 persen)
Tabel
.3;

Selama satu tahun
terakhir peningkatan jumlah penduduk yang bekerja tertinggi terjadi pada Sektor
Jasa Kemasyarakatan yang mengalami peningkatan 2,01 juta orang diikuti oleh
Sektor Industri dengan kenaikan 430 ribu orang.
IV.
Demographic
Bonus Indonesia
Adanya demographic bonus (dan sebagian lagi
mengistilahkan dengan demographic
dividend), yang ditandai dengan semakin banyaknya kaum muda (penduduk berumur
16-64 tahun) yang merupakan penduduk dengan usia produktif (angkatan kerja),
merupakan suatu fenomena dan keuntungan tersendiri bagi negara-negara yang
memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang relatif tinggi, tidak terkecuali
Indonesia.
Dengan berdasar pada
asumsi bahwa penduduk muda (berusia dibawah 15 tahun ke bawah), umumnya dianggap sebagai penduduk
yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua
atau orang lain yang menanggungnya. Dan di sisi lain, penduduk berusia diatas
65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi karena dianggap telah memasuki masa
pensiun. Maka dengan banyaknya penduduk muda (yang berusia 16-64 tahun) akan
meningkatkan pertumbuhan ekonomi bangsa melalui peningkatan jumlah tenaga kerja
yang tersedia.
Gambar.4 ; Struktur
Penduduk Indonesia 2010 (dalam ribu orang)

Sumber: BPS
World Health
Organisation (WHO) memperkirakan bahwa demographic bonus (demographic dividend) akan dapat meningkatkan
pertumbuhan PDB sepertiga lebih tinggi dari nilai sebelumnya. David Bloom menambahkan bahwa,
pertumbuhan kaum muda akan mampu meningkatkan jumlah enterpreneur dan inovasi
dalam perekonomian, selanjutnya akan meningkatkan produktivitas, menciptakan
tingkat tabungan (saving) ke tingkat
lebih tinggi, dan juga akan meningkatkan capital
inflow serta investasi dalam negeri.
Adanya
demographic bonus, secara langsung
ataupun tidak telah meningkatkan nilai uang kuasi (tabungan masyarakat) sebesar 12.11% pada periode Januari
2009 – Januari 2010. Dari sisi kontribusi terhadap PDB, sektor
konsumsi mencatatkan nilai peningkatan kontribusi terhadap PDB yang meningkat selama
tahun 2006-2009, yakni dengan nilai 2.63% di tahun 2006; 3.23% di tahun 2007;
3.89% di tahun 2008; dan 4.05% di tahun 2009. Walaupun begitu, hal ini tidak
diikuti oleh sektor investasi, dimana nilai kontribusi sector investasi
terhadap pembentukan modal tetap bruto masih berfluktuasi, dimana pada tahun
2007 mencatatkan nilai 2.04%; pada tahun 2008 membaik dengan mencatatkan nilai
2.67%; dan pada 2009 hanya mencatatakan nilai 0,79% di tahun 2009.
Pertumbuhan PDB-riil
Indonesia pada tahun 2010 mengalami peningkatan sebesar 6,1%, namun belum mampu
menyerap tenaga kerja yang signifikan. Hal ini dibuktikan dengan angka tingkat
partisipasi angkatan kerja yang masih berada di angka 67.72% dari total penduduk,
sementara angka penganggguran terbuka sendiri masih berada di angka 7,14%, atau
hanya berkurang 0,27% dari tahun sebelumnya. Terjadinya mismatch didalam pasar tenaga kerja mungkin merupakan suatu
penjelasan kenapa hal ini terjadi. Disamping itu, jika dilihat dari struktur
pekerjaan utama, hal ini juga akan dapat menjelaskan kenapa hal ini terjadi.
Dimana terlihat bahwa sektor industri yang diharapkan dapat menyerap tenaga
kerja dalam jumlah besar dan nantinya dapat mendorong perekonomian hanya mampu
menambah tenaga kerjanya sebesar 3,14% dari periode yang sama di tahun 2009.
Dan jika merujuk pada angka kemiskinan, pada tahun 2010, jumlah penduduk
Indonesia dengan menggunakan konsep kemampuan memenuhi
kebutuhan dasar (basic needs approach)
yang digunakan BPS, mencatatkan bahwa angka penduduk miskin berada di angka
31,3 juta orang atau sebesar 13,33% dari total penduduk di Indonesia.
Published @Markas,
2012, 7th July
11.05 PM WIB
Comments