Peluncuran QE di Eropa
Di post juga di Upadate Makro-Panin
Edisi Bulan Februari 2015
13 Febr 2015
04.45 PM
B
|
aru saja ECB (European
Central Bank) mengumumkan akan dimulainya era QE (quantitative easing) di eropa, pasar makroekonomi dunia langsung
bergolak. QE yang dikeluarkan sendiri dimaksudkan untuk meningkatkan
|
||||||||||||||
inflasi di Uni Eropa yang sudah semakin rendah
(bahkan tercatat deflasi di bulan Januari), agar mampu mencapai tingkat
inflasi optimal (disebutkan sekitar 2%). Selanjutnya diharapkan dengan
tingkat inflasi tersebut akan cukup mendorong pertumbuhan ekonomi di kawasan.
Cara yang dilakukan ECB sendiri rencananya adalah
dengan menggelontorkan dana untuk membeli sekuritas, utamanya berbentuk government bonds (surat utang
pemerintah) di kawasan-kawasan Uni-Eropa. Akibat peluncuran QE ini maka
dimungkinkan akan merubah wajah ekonomi Eropa (khsusnya Uni-Eropa) dalam
beberapa waktu ke depan. Diperkirakan perubahan utama akan terlihat dari
perubahan nilai tukar (kurs) Euro dengan negara-negara lainnya (utamanya
dengan negara mitra dagang) mereka, perubahan yields dari government
bonds, dan pembentukan ekspektasi inflasi ke depan di kawasan.
|
|||||||||||||||
Kurs
Euro-USD
Periode
Nov 2014-Feb 2015
Sumber:
Trading Economics (per 4 Februari
2015)
|
Depresiasi Euro
Besaran QE yang direncanakan akan dikucurkan sendiri
akan senilai € 60 trilyun tiap bulannya hingga September 2016 (atau
hingga mampu menciptakan tingkat inflasi sebesar 2%), telah mampu merubah
peta makroekonomi dunia dalam sekejap. Mungkin
tak ada salahnya bila ada pepatah di pasar keuangan yang menyebutkan bahwa “BUY on the rumour, SELL on the fact”.
Walau QE sendiri belum dikucurkan, namun lihat yang terjadi pada pasar mata
uang (kurs). Arah pasar sudah berbalik. Hal ini diitandai dengan euro yang
semakin terdepresiasi, sebaliknya “menolong” apresiasi mata uang negara-negara
berkembang (ceteris paribus).
|
||||||||||||||
Bayangkan
bila nantinya QE benar-benar dikucurkan, mungkin saja shock yang terjadi pada mata uang EUR akan semakin dalam, tetapi
tentunya akan bersifat sementara.
Ekspektasi Penurunan Yield Government Bonds
Sementara itu, yields
dari government bond, sebagai
variabel tujuan utama pengucuran QE ini sendiri masih belum beranjak banyak
dari posisi beberapa waktu sebelumnya. Pengucuran QE yang dikhawatirkan akan
menurunkan yield dari government bonds, tetapi belum
se-fantastis perubahan kurs. Hal ini dikarenakan yield dari government bonds
Euro-Zone sendiri sudah berada dalam zona negatif. Sehingga kalaupun turun,
penurunan yang terjadi pun akan menjadi sangat tipis.
Pengucuran QE, melalui pembelian government bonds,
|
Yield Government Bond Euro Zone
Periode 4 Feb 2015
Sumber: Financial Times (per 4 Februari 2015)
|
||||||||||||||
nantinya
direncanakan akan disebar di semua negara -negara yang tergabung dalam
Uni-Eropa. Pembagian sendiri juga akan disesuaikan dengan besaran ekonomi
(yang diukur dari besaran GDP) masing-masing negara, sehingga diharapkan efek
pemberian stimulus berupa QE akan dirasakan dampaknya relatif lebih adil
antar negara-negara Uni Eropa.
Economist (27 Januari 2015)
menyebutkan hal ini sebagai salah satu cara untuk membuat portfolio rebalancing effect. Dengan
kata lain, rendahnya yield dari government bonds
diharapkan menjadi pemicu bagi investor untuk bergerak
|
Di post juga di Upadate Makro-Panin
Edisi Bulan Februari 2015
13 Febr 2015
04.45 PM
Comments